Welcome to guguskihajardewantaracibitung.blogspot.com...selamat datang di guguskihajardewantaracibitung.blogspot.com

Thursday, December 27, 2018

Guru yang di gugu dan ditiru, kata – kata itu sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah indahnya kata –kata itu kalau memang pada dasarnya kita sebagai guru, dapat praktekkan didalam kehidupan kita sehari-hari. Jangan kata-kata itu hanya jadi semboyan saja, atau sebagai kata- kata mutiara saja. Memang tugas guru itu sangat berat sekali, pertanggung jawabannya pada Allah SWT, dan pada orang tua murid. Oleh karena itu kita sebagai guru, dituntut untuk mengekspolarasi ilmu-ilmu yang berkembang pada zaman digital ini. Guru merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa. Dipundak kitalah terletak beban  untuk mencitptakan anak-anak bangsa yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan maupun baik dalam sikap moral serta mahir dalam berketrampilan. 
 
Dalam era globalisasi ini, kita sebagai guru harus mengikuti perkembangan zaman. Kita harus kreatif dan siap untuk berkreasi. Kreatif dan siap untuk berkreasi di mulai dari diri kita sendiri. Kita niatkan dalam hati ini, untuk bisa memberi yang terbaik bagi anak didik kita. Dan tentu juga di iringi dengan keiklasan. Karena setiap pekerjaan di iringi dengan keiklasan akan terasa mudah, dan hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT, karena ridho Allah SWT yang dapat menyelesaikan semua tugas-tugas kita sebagai guru.
Guru kreatif , guru yang gesit  mencari ilmu , dan akan mentransfer lagi kepada anak didiknya. Setiap ilmu yang didapat dan di transfer kepada anak didiknya akan memberi kepuasan bathin bagi guru tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad  SAW  “ setiap satu ilmu yang didapat siarkanlah kepada orang lain”. Karena itu merupakan amal jahiriyah.
Sebaiknya kita sebagai guru jangan ada kata menyerah untuk mencari ilmu. Buang jauh-jauh paradigm lama bahwa guru itu hanya menerima saja. Kita harus yang melakukan sesuatu, jangan mengandalkan teman sejawat. Kita harus kreatif dan inovatif.
Buatlah perubahan dalam diri kita sendiri untuk “bisa” jangan katakan “tidak bisa” karena bukan itu kata- kata  yang diharapkan anak didik kita. Kita harus jadi inspiratif buat anak didik kita. Karena itu beban moral yang harus kita pertanggung jawaban kepada mereka.
Pengalaman membuat saya untuk harus “bisa” karena kalau saya “tidak bisa” saya akan ketergantungan pada orang lain. Itu yang saya tidak mau. Tapi dengan usaha keras dan pantang menyerah saya bisa untuk melakukan sesuatu khususnya di bidang IT( Informasi Telekomunikasi). Saya mulai belajar computer  waktu saya masih kuliah S1 PGSD tahun 2013. Saya harus bisa mengoperasikannya, karena itu jalan satu-satunya supaya saya bisa dapat menyelesaikan PKP (Pemantapan Kemampuan Profesional). Allhamdulilah hirobilaalamin berkat RahmatNya saya  bisa mengoperasikan computer walaupun masih banyak tanya kepada orang lebih pintar. Setidak-tidaknya saya sekarang saya bisa menyelesaikan pekerjaan saya yang berhubungan dengan computer. Karena zaman sekarang guru dituntut untuk melek IT, semua tugas sekolah pakai digital, apalagi sekarang Kurikulum 13, semuanya pakai computer.
Oleh sebab itu saya harapkan bagi sahabat guru, tidak ada kata terlambat untuk belajar IT, asal ada kemauan pasti ada jalan dan setiap usaha yang gigih pasti ada hasil yang memuaskan. Hanya ini sebuah catatan kecil dari saya, saya mohon maaf kalau ada kata-kata saya salah, saya bukan mengurui tapi hanya mengingatkan. (Masni Novianti Wanasari 14)

Thank you for visit guguskihajardewantaracibitung.blogspot.com...Terima kasih sudah berkunjung ke guguskihajardewantaracibitung.blogspot.com
Powered by Blogger.

Menulis Ubah Dunia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates